BERITA
27 May 2025, 22:40 PM
Admin PGSD
Admin Web
Lamongan – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Tim peneliti yang diketuai oleh Humairah MPd bersama Oriza Zativalen MPd, Rizka Novi Irmaningrum MPd, serta Dr Syaiputra Wahyuda Musa Diningrat MPd dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil lolos seleksi hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Saintek tahun 2025, untuk skema Penelitian Fundamental Reguler. Tim ini mengusung topik yang sangat relevan dan inovatif berjudul “Model Etno-Treffinger berbasis Realistic Mathematic Education (RME) untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi, Berpikir Kritis, dan Kreatif Sekolah Dasar”.
Penelitian ini dirancang sebagai upaya menjawab tantangan pembelajaran matematika yang selama ini dianggap abstrak, dan sulit oleh peserta didik di jenjang sekolah dasar.
Menurut ketua tim, Humairah MPd, model Etno-Treffinger merupakan gabungan antara pendekatan Treffinger yang menekankan pengembangan kemampuan berpikir kreatif dengan pendekatan etnomatematika yang memanfaatkan kearifan lokal sebagai konteks pembelajaran. Model ini kemudian dikemas dalam kerangka RME, sebuah pendekatan pendidikan matematika yang berorientasi pada pengalaman nyata siswa.
“Melalui model ini, siswa tidak hanya belajar berhitung, tetapi juga memahami nilai dan budaya di sekitarnya. Misalnya, mereka belajar konsep pecahan atau geometri melalui tradisi batik, permainan tradisional, atau kegiatan ekonomi lokal yang mereka kenal,” ujar Humairah.
Riset ini rencananya akan dilaksanakan di beberapa sekolah dasar mitra yang berada di wilayah Lamongan dan sekitarnya, dengan melibatkan guru-guru dan siswa kelas atas sebagai subjek penelitian. Melalui tahapan pengembangan model, uji coba terbatas, dan penyempurnaan, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk pembelajaran yang aplikatif dan sesuai dengan konteks lokal.
Prestasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa Umla terus mendorong dosen-dosennya untuk aktif dalam riset-riset kompetitif nasional. Keberhasilan ini, seraya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu rujukan pengembangan kurikulum atau modul pembelajaran berbasis budaya di sekolah dasar.
Keikutsertaan Dr Syaiputra Wahyuda Musa Diningrat dari Unesa sebagai kolaborator juga memperkuat sinergi antar perguruan tinggi dalam pengembangan sains dan pendidikan dasar.
Dengan adanya kerjasama lintas institusi, diharapkan model ini tidak hanya berdampak lokal tetapi juga bisa dikembangkan lebih luas ke tingkat nasional.
Sebagai penutup, pencapaian ini tidak hanya menjadi prestasi individual, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi Umla dalam membangun pendidikan yang kontekstual, humanis, dan berbasis nilai budaya Indonesia. Semoga hasil penelitian ini memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan dan generasi penerus bangsa.
Penulis: Helmy Choiriyanto