Berita dan Informasi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Lamongan

Berita dan Informasi

Berikut berita dan informasi terkini

Kegiatan Seminar

Seminar Nasional PGSD UMLA: Literasi Digital Diperkuat Melalui Pembelajaran Coding di Sekolah Dasar

2025-08-01 09:43:04

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Daring bertema “Penguatan Literasi Digital melalui Pembelajaran Coding di SD” pada Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom dan diikuti oleh ratusan mahasiswa PGSD, dosen, serta guru-guru dari berbagai sekolah dasar di wilayah Lamongan. ![](https://pgsd.umla.ac.id/storage/u9OI01775DTvJCqPjfnoFFih7D0F3FooeR7tmk1w.jpg) Seminar ini menghadirkan narasumber inspiratif, Ibu Mala Rosa Aprillya, S.Kom., M.Kom., dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM), yang aktif dalam bidang teknologi pendidikan dan pengembangan kurikulum berbasis digital. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti pentingnya penguatan literasi digital melalui pendekatan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan zaman, seperti pengenalan coding sejak sekolah dasar. “Pembelajaran coding dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir logis, kreatif, dan problem solving siswa sejak dini. Guru harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari strategi pembelajaran,” tutur Bu Mala. Kegiatan ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi mahasiswa dan guru untuk memperluas wawasan serta saling berbagi praktik baik dalam pengajaran berbasis digital. Ketua Program Studi PGSD UMLA menyampaikan bahwa seminar ini merupakan langkah konkret dalam menyiapkan calon guru dan para pendidik agar lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang sesi, terutama saat diskusi dan tanya jawab berlangsung. Acara diakhiri dengan penyerahan e-sertifikat kepada narasumber dan peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka. Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan PGSD UMLA terus menjadi pelopor dalam penguatan literasi digital di dunia pendidikan dasar, serta menjalin sinergi yang lebih luas dengan guru-guru di daerah untuk bersama-sama mencetak generasi cerdas digital.

Kegiatan Seminar

Kuliah Praktisi Umla: Mengenal ABK dan Ragam Gangguan Belajar

2025-06-10 22:44:16

Lamongan – Suasana Auditorium Budi Utomo di Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) terasa berbeda Selasa (10/6/25) pagi. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Sains, Teknologi, dan Pendidikan (FSTP) duduk menyimak dengan saksama. Hari ini, mereka tidak sekadar belajar teori, tapi diajak menyelami dunia pendidikan inklusi—dunia yang menuntut empati dan kompetensi dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus (ABK). Kuliah Praktisi bertema “Identifikasi Dini dan Pendekatan Holistik dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus” ini menghadirkan Dwi Fitria Aini, S.Psi., Founder Logika Kids. Dalam pemaparannya, Dwi membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan inklusif. Ia menjelaskan berbagai jenis gangguan perkembangan dan hambatan belajar seperti Autism Spectrum Disorder (ASD), ADHD, disleksia, disgrafia, diskalkulia, slow learner, speech delay, hingga late talker. “Pendidikan inklusi bukan hanya tentang menyatukan anak-anak dalam satu ruang kelas,” ujarnya. “Lebih dari itu, ini adalah upaya membangun sistem yang adil dan ramah bagi semua anak tanpa diskriminasi.” Dwi menekankan pentingnya identifikasi dini terhadap gangguan perkembangan, serta pentingnya kolaborasi antara guru, psikolog, dan orang tua. Ia menutup sesinya dengan pesan yang menggugah, “Dalam dunia pendidikan, inklusi bukan sekadar konsep, melainkan komitmen untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang kemampuan fisik, intelektual, atau latar belakang sosial, memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkembang secara optimal.” Semangat Inklusif di Dunia Pendidikan Kepala Program Studi PGSD Umla, A.F. Suryaning Ati MZ, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan urgensi semangat inklusif di dunia pendidikan. “Tidak boleh ada satu pun anak bangsa yang tertinggal, terpinggirkan, atau terabaikan hanya karena perbedaan kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya, maupun intelektual,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kuliah praktisi ini menjadi momen strategis untuk mempertemukan mahasiswa—calon pendidik masa depan—dengan praktik nyata di lapangan. “Kami ingin mahasiswa tidak sekadar menjadi pengajar, tetapi menjadi pendidik yang memanusiakan, mendampingi, dan memberdayakan semua anak, tanpa sekat dan tanpa diskriminasi.” Kegiatan ini dipandu oleh Avicarizta Zunia A., mahasiswi PGSD Umla, dan diikuti oleh mahasiswa semester 4 dan 6. Selain mendapatkan e-sertifikat, para peserta memperoleh pengetahuan praktis yang sangat relevan dan kesempatan membangun jejaring profesional. Melalui kuliah praktisi ini, Umla menunjukkan komitmennya dalam mencetak pendidik yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap keberagaman peserta didik. Diharapkan, kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkeadaban. Penulis: Rohmat

Kegiatan Penghargaan

Dosen PGSD Umla Raih Hibah DRTPM Saintek 2025 untuk Riset Inovatif

2025-05-27 22:40:34

Lamongan – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla). Tim peneliti yang diketuai oleh Humairah MPd bersama Oriza Zativalen MPd, Rizka Novi Irmaningrum MPd, serta Dr Syaiputra Wahyuda Musa Diningrat MPd dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil lolos seleksi hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Saintek tahun 2025, untuk skema Penelitian Fundamental Reguler. Tim ini mengusung topik yang sangat relevan dan inovatif berjudul “Model Etno-Treffinger berbasis Realistic Mathematic Education (RME) untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi, Berpikir Kritis, dan Kreatif Sekolah Dasar”. Penelitian ini dirancang sebagai upaya menjawab tantangan pembelajaran matematika yang selama ini dianggap abstrak, dan sulit oleh peserta didik di jenjang sekolah dasar. Menurut ketua tim, Humairah MPd, model Etno-Treffinger merupakan gabungan antara pendekatan Treffinger yang menekankan pengembangan kemampuan berpikir kreatif dengan pendekatan etnomatematika yang memanfaatkan kearifan lokal sebagai konteks pembelajaran. Model ini kemudian dikemas dalam kerangka RME, sebuah pendekatan pendidikan matematika yang berorientasi pada pengalaman nyata siswa. “Melalui model ini, siswa tidak hanya belajar berhitung, tetapi juga memahami nilai dan budaya di sekitarnya. Misalnya, mereka belajar konsep pecahan atau geometri melalui tradisi batik, permainan tradisional, atau kegiatan ekonomi lokal yang mereka kenal,” ujar Humairah. Riset ini rencananya akan dilaksanakan di beberapa sekolah dasar mitra yang berada di wilayah Lamongan dan sekitarnya, dengan melibatkan guru-guru dan siswa kelas atas sebagai subjek penelitian. Melalui tahapan pengembangan model, uji coba terbatas, dan penyempurnaan, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk pembelajaran yang aplikatif dan sesuai dengan konteks lokal. Prestasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa Umla terus mendorong dosen-dosennya untuk aktif dalam riset-riset kompetitif nasional. Keberhasilan ini, seraya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu rujukan pengembangan kurikulum atau modul pembelajaran berbasis budaya di sekolah dasar. Keikutsertaan Dr Syaiputra Wahyuda Musa Diningrat dari Unesa sebagai kolaborator juga memperkuat sinergi antar perguruan tinggi dalam pengembangan sains dan pendidikan dasar. Dengan adanya kerjasama lintas institusi, diharapkan model ini tidak hanya berdampak lokal tetapi juga bisa dikembangkan lebih luas ke tingkat nasional. Sebagai penutup, pencapaian ini tidak hanya menjadi prestasi individual, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi Umla dalam membangun pendidikan yang kontekstual, humanis, dan berbasis nilai budaya Indonesia. Semoga hasil penelitian ini memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan dan generasi penerus bangsa. Penulis: Helmy Choiriyanto

Seminar Penghargaan

Dosen PGSD Umla Lolos Hibah Penelitian, Dorong Kompetensi Guru Melalui Teknologi AR

2025-05-27 22:02:05

Lamongan– Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Salah satu tim dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berhasil lolos seleksi hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2025, dalam skema Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) bidang Saintek. Tim pengabdian yang diketuai oleh Ahmad Ipmawan Kharisma MPd bersama dua anggota, yakni A.F. Suryaning Ati MZ MPd dan Arik Cahyani MPd dari Universitas Islam Balitar (Unisba). Mereka berhasil mengusung sebuah program inovatif yang bertajuk “Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif berbasis Augmented Reality: Optimasi Kompetensi Pedagogi Guru sebagai Implementasi Pembelajaran Digital di MI Muhammadiyah 1 Payaman Solokuro Lamongan”. Program ini didesain untuk menjawab tantangan dunia pendidikan dasar dalam menghadapi era pembelajaran digital yang semakin berkembang pesat. Melalui pelatihan dan pendampingan intensif, para dosen akan membekali guru-guru MI Muhammadiyah 1 Payaman Solokuro Lamongan dengan keterampilan dalam menyusun dan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi Augmented Reality (AR). “Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kompetensi pedagogik guru agar dapat lebih kreatif dan adaptif dengan kebutuhan zaman. Melalui media berbasis AR, proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, interaktif, dan kontekstual bagi peserta didik,” ujar Ahmad Ipmawan, ketua tim pengabdian. Kegiatan ini akan berlangsung di lingkungan MI Muhammadiyah 1 Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Sekolah mitra tersebut dipilih karena memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis digital, serta kesiapan tenaga pengajarnya untuk berinovasi dalam mengajar. Selama pelaksanaan, para peserta akan mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara mengembangkan media pembelajaran berbasis AR, mengenal berbagai aplikasi penunjang, serta praktik membuat konten yang relevan untuk materi pembelajaran SD. Selain itu, tim pengabdi juga akan menyusun modul dan panduan praktis agar kegiatan ini dapat berkelanjutan, dan ditiru oleh sekolah lain. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia akademik dan sekolah dasar sangat diperlukan untuk memajukan pendidikan, terutama dalam era digital. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi guru-guru di sekolah mitra, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menerapkan teknologi untuk pembelajaran yang lebih bermakna,” tambah A.F. Suryaning Ati. Dengan capaian ini, Umla terus memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam pendidikan dan riset, tetapi juga berkomitmen memberikan kontribusi nyata melalui pengabdian kepada masyarakat. Penulis: Helmy Choiriyanto

Kegiatan Penghargaan

Mahasiswa S-1 PGSD Umla Raih Prestasi Nasional di Kejuaraan Pencak Silat Ronggolawe 2025

2025-05-24 22:47:47

Lamongan – Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dua mahasiswa PGSD UMLA berhasil menyabet gelar juara dalam ajang bergengsi “Ronggolawe Pencak Silat Championship 1” yang digelar di GOR Rangga Jaya Anoraga, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (24/05/2025). Dalam kejuaraan tersebut, Khoiron Hasan Ahmadi tampil gemilang dan meraih Juara 1 kategori seni beregu putra tingkat dewasa. Sedangkan Ufi Indi Harto menunjukkan performa luar biasa dalam pertandingan tanding dan berhasil meraih Juara 2 kelas C putra tingkat dewasa. Ajang “Ronggolawe Championship” merupakan salah satu kompetisi pencak silat tingkat nasional yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dan perguruan silat dari berbagai daerah. Event ini menjadi wadah unjuk kemampuan, sportivitas, dan semangat pelestarian budaya bangsa melalui seni bela diri pencak silat. Prestasi Mahasiswa Capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi kedua atlet, tetapi juga bagi civitas akademika Universitas Muhammadiyah Lamongan. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UMLA mampu bersaing di tingkat nasional, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kemenangan ini merupakan buah dari latihan keras, disiplin tinggi, serta dukungan penuh dari pihak kampus. Kami sangat bangga atas perjuangan mereka. Prestasi ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan potensi di berbagai bidang. Kehadiran dua nama dari UMLA sebagai juara dalam kejuaraan nasional ini juga memperkuat posisi UMLA sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada aspek pendidikan formal, tetapi juga berkomitmen membangun karakter, fisik, dan mental mahasiswa melalui kegiatan kemahasiswaan yang positif dan kompetitif. Atas prestasi ini, pihak universitas, fakultas, dan program studi menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada para mahasiswa, pelatih, dan pihak bersangkutan yang telah bekerja keras membawa nama baik kampus di tingkat nasional. Semoga pencapaian ini menjadi langkah awal untuk prestasi-prestasi lainnya di masa mendatang. Serta memacu semangat mahasiswa lain untuk berani berkompetisi, mengasah potensi, dan membanggakan almamater Universitas Muhammadiyah Lamongan, khususnya program studi S1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Penulis: Helmy Choiriyanto

Kegiatan Penghargaan

Dibawah Pendampingan Dosen PGSD UMLA, UKM Seni Tampil di Pertemuan Ilmiah Perawat Dialisis Se-Jawa Timur

2025-04-26 19:32:46

Lamongan - Suasana Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Wilayah Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Jawa Timur 2025 di Taman Kreatif Budaya Rakyat (TKBR) Lamongan pada Sabtu, 26 April 2025, terasa semakin semarak berkat penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla). Tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi perawat dialisis, PIT IPDI tahun ini juga membalut rangkaian acara ilmiah dengan sentuhan seni budaya. Para mahasiswa UKM Seni Umla tampil membawakan pertunjukan seni tradisional yang memikat perhatian peserta dari berbagai penjuru Jawa Timur. Selain hiburan, kegiatan ini bertujuan memperkaya wawasan profesional perawat dialisis dalam memberikan layanan hemodialisis yang berkualitas di rumah sakit. Berbagai agenda seperti bakti sosial, seminar, workshop dialisis, serta lomba karya ilmiah tingkat Jawa Timur digelar untuk mendukung tujuan tersebut. PIT IPDI Jatim 2025 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua PW IPDI Ns. M. Mariadi, S.Kep., Ns., M.Kep., Perwakilan DPD PPNI Lamongan bidang Pelayanan Aji Driyono, S.Kep., Ns., MM, Ketua PP IPDI M. Syamsul Bachri, S.Kep., Ns., M.Kep., serta Ketua Koordinator Daerah 3 Gresik–Tuban–Bojonegoro–Lamongan (Gretubola) M. Syukri Ghozali, S.Kep., Ns. Dr. Ari Susandi, M.Pd., Pembina UKM Seni Umla, Selaku Dosen PGSD Umla menyampaikan rasa bangga atas keterlibatan mahasiswanya dalam acara tersebut. “Saya sangat senang dan bangga karena mahasiswa Umla bisa ikut serta menyemarakkan acara PIT IPDI Jatim ini,” ujarnya. Ia berharap ke depan, mahasiswa UKM Seni Umla terus berkiprah, memeriahkan berbagai acara di luar kampus, sekaligus memperkenalkan seni tradisional yang mereka pelajari. Keterlibatan UKM Seni Umla dalam acara ini tidak hanya menambah warna dalam suasana ilmiah, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan profesionalisme keperawatan, khususnya dalam bidang pelayanan hemodialisis.

Kegiatan Penghargaan

Muhammadiyah Tak Alergi Budaya: PGSD Umla Gelar Lomba Tari Kreasi Tradisional

2025-04-05 22:50:57

Lamongan - Aula Budi Utomo Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) berubah menjadi panggung gemerlap yang memancarkan kekayaan budaya Jawa Timur. Ahad (4/5/2025), puluhan pelajar SMA/MA/SMK dari berbagai daerah hadir memeriahkan Lomba Tari Kreasi Tradisional bertema “Melodi Nusantara: Harmoni Gerak dan Budaya.” Acara ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD (Hima PGSD) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Umla. Tidak sekadar ajang kompetisi, kegiatan ini menjadi wadah pelestarian budaya sekaligus sarana mempererat tali silaturahmi di kalangan generasi muda pecinta seni tari. Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Umla, H. Alifin, SKM, M.Kes., menegaskan bahwa seni dan budaya tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian penting dari dakwah Islam. “Kita di Perserikatan Muhammadiyah tidak alergi dan tidak menolak adanya seni dan budaya, ini harus kita pahami bersama. Karena dalam Islam ada yang namanya dakwah, yaitu mengajak, dan salah satunya melalui seni dan budaya,” ujarnya di hadapan para peserta dan tamu undangan. Ia juga menekankan penyelenggaraan lomba tari ini merupakan bukti konkret peran aktif Umla dalam upaya pelestarian budaya. Tak hanya itu, H. Alifin turut memaparkan prestasi akademik Umla yang membanggakan. “Tahun 2024, dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Umla menempati peringkat 1 di wilayah eks Keresidenan Bojonegoro, peringkat 3 untuk PTMA se-Jawa Timur, peringkat 6 untuk PTS se-Jawa Timur, dan peringkat 13 untuk PTMA se-Indonesia,” jelasnya. Meskipun tergolong kampus baru dan berada di wilayah pinggiran, H. Alifin menegaskan bahwa Umla tidak kalah bersaing. “Umla tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta.” Para pemenang lomba berhak menerima sertifikat, piala, uang pembinaan, dan potongan biaya kuliah sebesar satu juta rupiah per semester apabila melanjutkan studi di Umla. Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran Purnomo dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan. Ia mengapresiasi inisiatif Umla yang dinilainya sebagai langkah nyata memperkuat eksistensi budaya lokal di kalangan generasi muda. Sepanjang acara, penonton disuguhkan ragam tari kreasi yang memadukan kekayaan tradisi dengan sentuhan inovasi modern. Setiap gerakan yang ditampilkan tidak hanya menunjukkan estetika seni, tetapi juga semangat anak muda dalam melestarikan warisan leluhur di tengah derasnya arus globalisasi. Penulis: Rohmat

Kegiatan Seminar

Pagelaran Seni Budaya PGSD Umla: Merajut Keberagaman Identitas lewat Kreativitas tanpa Batas

2025-01-09 21:54:21

Lamongan – Convention Hall K.H. Hisyam Lantai 10 Tower Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) bergemuruh pada Kamis (9/1/25). Bukan oleh orasi ilmiah, melainkan oleh hentakan musik tradisional dan gemulai gerak tari yang memukau. Hari ini, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Umla tengah menggelar perhelatan akbar: pagelaran seni budaya bertajuk “Kreativitas tanpa Batas, Merajut Seni Budaya untuk Menciptakan Keberagaman Identitas”. Ratusan pasang mata, dari jajaran pimpinan Umla, dosen, tenaga pendidik, hingga mahasiswa, terpaku menyaksikan kekayaan budaya yang ditampilkan. Acara dibuka dengan apik oleh Tari Mayang Madu, disusul Tari Zafin Melayu, dan puncaknya, penampilan istimewa dari para dosen PGSD Umla yang membawakan Tari Jaranan. Penampilan enerjik para dosen ini sukses memukau hadirin dan sontak membuat suasana semakin meriah dengan semangat dan antusiasme yang membara. Mahasiswa PGSD UMLA tak kalah memukau. Mereka mempersembahkan serangkaian tarian tradisional khas Nusantara yang kaya makna. Tari Sesonderan membawa keceriaan masyarakat Jawa, sementara Tari Sintren menghadirkan nuansa mistis dan keindahan budaya. Hadirin pun diajak bernostalgia di masa anak-anak lewat Tari Dolanan yang mengangkat tema permainan tradisional. Tidak hanya itu, Tari Sorote Lintang, sebuah tari kontemporer berbalut unsur tradisional yang kental, juga turut memeriahkan acara. Kekuatan dan kebersamaan terlukis indah dalam Tari Jaran Dawuh. Sebagai penutup, Tari Boran tampil memikat, mengisahkan kehidupan penjual nasi boran, kuliner khas Lamongan. Dia mengingatkan tentang tanggung jawab besar seorang guru. “Seorang guru, dalam setiap ucapan dan tindakannya, menjadi contoh bagi anak didiknya,” tegasnya. Dia menambahkan bahwa seorang guru harus memiliki minimal empat kompetensi utama: “Pertama adalah kepribadian, kedua kompetensi pedagogik, ketiga kompetensi profesional, dan yang keempat adalah kompetensi sosial.” Dengan mengusung tema “Kreativitas Tanpa Batas,” pagelaran ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia. Lebih dari itu, acara ini juga menjadi pendorong bagi generasi muda, khususnya mahasiswa PGSD Umla, untuk terus berkarya dan berinovasi tanpa batas dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya bangsa. Pagelaran ini membuktikan bahwa seni dan budaya tetap lestari di tengah modernisasi, dirajut indah oleh kreativitas generasi penerus bangsa. Penulis: Rohmat

Kegiatan Seminar

Pagelaran Seni dan Budaya PGSD UMLA pada Summer Course 2024

2024-08-08 22:57:51

Lamongan – Hari ini Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) mengadakan Pagelaran Seni dan Budaya yang dimeriahkan oleh Prodi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) dengan tema “Berkreativitas dengan Berbudaya”. Acara ini diadakan dalam rangka penutupan program International Summer Course 2024 (8/8/2024). Ada beberapa jenis pertunjukan seni dan budaya dalam acara ini. Di pra acara ada pertunjukan tari Boran. Di tanda pembuka acara ada permainan instrument angklung. Kemudian di acara inti ada beberapa tari tradisional dan permainan instrument musik yang dipertunjukkan. Dari jenis tari tradisional, ada tari mayang madu, tari flying high, tari tar-tar, dan banyak lagi tari yang lain. Dari permainan instrumen musik, beberapa iringan lagu ditampilkan, diantaranya lagu Tanah Airku, Gambang suling, Pahlawan tanpa tanda jasa, dan juga yang lainnya. Traditional fashion show dari masing-masing negara asal peserta International summer course juga ditampilkan pada acara ini. Pada acara ini, ada 2 perwakilan sambutan dari peserta International summer course. Meskipun mereka peserta dari luar negeri, mereka menyampaikan sambutan tersebut menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan lancar. Sambutan pertama disampaikan oleh Sadam Husein Kakar dari Afghanistan yang sedang studi S2 di UNAIR. Dia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Lamongan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama program summer course termasuk pengenalan budaya-budaya lokal Lamongan dan juga jenis makanan dan minuman khas Lamongan. Harapan dia kedepannya Universitas Muhammadiyah Lamongan bisa mengadakan kegiatan seperti ini, yang tentunya sangat bermanfaat untuk pesertanya. Penulis: Rohmat