04 Dec

Pengabdian kepada Mayarakat: Pelatihan Model dan Media Pembelajaran Inovatif pada Kurikulum Merdeka

 

Pelatihan model dan media pembelajaran Inovatif pada kurikulum merdeka dilakukan di semester genap tahun ajaran 2022/2023. Pelatihan ini dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Babat. Pelatihan model dan media pembelajaran bertujuan untuk mengajak guru-guru untuk mengembangkan penggunaan model dan media yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan bulan pertama melakukan penelitian pembelajaran yang telah diterapkan. Pada bulan kedua perancangan model dan media pembelajaran yang cocok diterapkan pada SD Muhammadiyah 1 Babat. Bulan ketiga melakukan pelatihan pada guru-guru di SD Muhammadiyah 1 Babat dan diikuti oleh seluruh guru SD Muhammadiyah 1 Babat terutama guru kelas 1-4 yang menerapkan kurikulum merdeka. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tahapan yaitu mulai dari persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Hasil dari pelatihan ini yaitu guru-guru mampu mengembangkan model dan media pembelajaran inovatif.

Tahapan awal dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dari tahapan persiapan. Pertama melakukan koordinasi, persiapan alat dan bahan, lokasi kegiatan, dan lain sebagainya. Tahapan berikutnya dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan pelatihan penerapan media Akticulate Story Line 3 dan model pembelajaran Treffinger Berbasis Hybrid Learning yang inovatif. Kegiatan ini dimulai dengan Pretest yang dilaksanakan sebelum kegiatan, terlebih dahulu diberikan kepada peserta dengan tujuan untuk memperoleh informasi terkait kemampuan awal peserta dalam menggunakan media Akticulate Story Line 3 dan aplikasi Akticulate Story Line 3.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi mengenai penerapan media dan model pembelajaran inovatif melalui model treffinger berbasis hybrid learning dan media pembelajaran yang inovatif melalui media Akticulate Story Line 3 dalam bentuk kegiatan pelatihan. Narasumber pada pelatihan ini yaitu Rizka Novi Irmaningrum, M.Pd (Dosen S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Lamongan). Kegiatan pelatihan dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan dengan rincian pelaksanaan kegiatan yaitu sebanyak 2 kali pertemuan dalam 3 bulan dengan lokasi kegiatan di SD Muhammadiyah 1 Babat. Materi yang diberikan antara lain yaitu tentang kurikulum merdeka, model dan media pembelajaran pada kurikulum merdeka, model pembelajaran treffinger berbasis hybrid learning, media pembelajaran Akticulate Story Line 3.

Kegiatan PKM dilaksanakan sebanyak 3 bulan dengan 1 pertemuan yang dokumentasinya disajikan pada gambar diatas. Adapun rincian kegiatan dimulai dari pertemuan pertama kegiatan pelatihan disampaikan materi tentang pengenalan model dan media pembelajran yang inovatif pada kurikulum Merdeka. Pada kegiatan tersebut, diberikan diawali dengan memberikan informasi tentang penerapan kurikulum Merdeka serta penggunaan model atau media yang inovatif yang cocok untuk kurikulum Merdeka. Selanjutnya menyapaian materi tentang pengenalan model pembelajaran yang inovatif melalui model pembelajaran treffinger berbasis hybrid learning.

 

Penyampain materi selanjutnya, dilakukan pemberian infromasi tentang media pembelajaran inovatif yaitu media pembelajaran Akticulate Story Line 3. Narasumber pada pelatihan ini yaitu Oriza Zativalen M.Pd (Dosen S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Lamongan). Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar. Guru-guru SD Muhammadiyah 1 Babat antusias dengan pelatihan tersebut Kegiatan terakhir ditutup dengan melakukan posttest serta evaluasi terhadap ketercapaian pelaksanaan kegiatan pelatihan pelatihan tersebut. Adapun hasil postest yang diberikan kepada peserta dalam rangka mengukur pengetahuannya mengenai model dan media pembelajaran yang inovatif melalui model triffenger berbasis hybrid learning dan media Akticulate Story Line 3 yaitu rata-rata hasilnya baik.

Simpulan pada kegiatan pengabdian berjudul “pelatihan penerapan model dan media pembelajaran inovatif pada kurikulum merdeka di SD 1 Muhammadiyah Babat” dapat dikatakan berhasil dan dinilai baik. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian selain diukur dari komponen di atas, juga dapat dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Pihak sekolah sangat puas dengan kegiatan yang diberikan tim pengabdi karena memberikan manfaat cukup besar, antara lain: meningkatkan pengetahuan tentang model dan media pembelajaran yang inovatif untuk kurikulum Merdeka. Program pengabdian ini diharapkan dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya di lokasi lain untuk meningkatkan kepedulian model dan media inovatif di SD Muhmmadiyah Babat.